© 2020 Yayasan Urantia
9:0.1 HAL yang ajaib terjadi ketika, dalam kehadiran Firdaus, Bapa Semesta dan Putra Kekal menyatu untuk mempersonalisasi (mempribadikan) diri Mereka sendiri. Tidak ada dalam situasi kekekalan ini yang menunjukkan sebelumnya bahwa Pelaku Bersama akan mempribadi sebagai suatu kerohanian tak terbatas yang dikoordinasikan dengan batin absolut dan dikaruniai hak istimewa yang unik untuk manipulasi energi. Kehadirannya menjadi ada melengkapi pembebasan Sang Bapa dari ikatan-ikatan kesempurnaan terpusat dan dari belenggu-belenggu kemutlakan kepribadian. Dan pembebasan ini diungkapkan dalam kuasa menakjubkan Pencipta Bersama itu untuk menciptakan sosok-sosok makhluk yang disesuaikan dengan baik untuk melayani sebagai roh-roh penatalayan bahkan sampai kepada makhluk-makhluk jasmani di alam-alam semesta yang ber-evolusi selanjutnya.
9:0.2 Bapa itu tanpa batas dalam kasih dan kehendak bebas, dalam pemikiran dan maksud rohani; Dialah penegak semesta. Putra itu tanpa batas dalam hikmat dan kebenaran, dalam ekspresi dan interpretasi rohani, Dialah pewahyu semesta. Firdaus itu tanpa batas dalam potensi untuk kemampuan forsa dan dalam kapasitas untuk penguasaan energi; Firdaus itu adalah penstabil semesta. Pelaku Bersama memiliki hak istimewa unik untuk sintesis, kapasitas tanpa batas untuk mengkoordinasikan semua energi semesta yang ada, semua roh semesta yang aktual, dan semua kecerdasan semesta yang real; Sumber dan Pusat Ketiga adalah pemersatu semesta terhadap beragam energi dan berbagai ciptaan yang telah muncul sebagai akibat dari rencana ilahi dan maksud abadi dari Bapa Semesta.
9:0.3 Roh Tanpa Batas, Pencipta Bersama itu, adalah penatalayan semesta dan ilahi. Roh itu tanpa henti memberikan pelayanan rahmat Putra dan kasih Bapa, bahkan dalam harmoni dengan keadilan Trinitas Firdaus yang stabil, tak berubah-ubah dan benar. Pengaruh dan kepribadian-kepribadian yang berasal dari Dia selalu dekat dengan kamu; mereka benar-benar mengetahui dan sungguh-sungguh memahami kamu.
9:0.4 Di seluruh alam-alam semesta, agen-agen dari Pelaku Bersama itu tanpa henti-hentinya memanipulasi forsa-forsa dan energi-energi seluruh ruang angkasa. Seperti Sumber dan Pusat Pertama, Sumber Ketiga ini responsif pada yang spiritual maupun yang material. Pelaku Bersama adalah pewahyuan dari kesatuan Tuhan, dalam Dia segala sesuatu berada—benda-benda, makna-makna, dan nilai-nilai; energi-energi, batin-batin, dan roh-roh[1].
9:0.5 Roh Tanpa Batas merasuki semua ruang; Dia mendiami lingkaran kekekalan; dan Roh itu, seperti Bapa dan Putra, adalah sempurna dan tak berubah—absolut.
9:1.1 Sumber dan Pusat Ketiga itu dikenal dengan banyak nama, semua menyebutkan tentang hubungan dan sebagai pengakuan terhadap fungsi: Sebagai Tuhan Roh, Dia adalah kepribadian yang sederajat dan setara ilahi dengan Tuhan Putra dan Tuhan Bapa. Sebagai Roh Tanpa Batas, Dia itu pengaruh rohani yang mahahadir. Sebagai Manipulator Semesta, Dia adalah leluhur makhluk-makhluk pengendalian-daya dan aktivator forsa-forsa kosmis ruang. Sebagai Pelaku Bersama, Dia adalah wakil gabungan bersama dan pelaksana kemitraan dari Bapa-Putra. Sebagai Batin Absolut, Dia adalah sumber kemampuan kecerdasan di seluruh alam-alam semesta. Sebagai Tuhan yang Bertindak, dia adalah leluhur yang jelas atas gerakan, perubahan, dan hubungan.
9:1.2 Beberapa dari atribut (sifat) Sumber dan Pusat Ketiga itu diturunkan dari Bapa, beberapa dari Putra, sementara yang lainnya tidak diamati ada secara aktif dan pribadi dalam Bapa maupun Putra—atribut-atribut yang sulit dapat dijelaskan kecuali dengan menganggap bahwa kemitraan Bapa-Putra yang mengabadikan Sumber dan Pusat Ketiga itu secara konsisten berfungsi dalam persesuaian dengan, dan dalam pengakuan terhadap, fakta kekal tentang kemutlakan Firdaus. Pencipta Bersama meragakan kesempurnaan konsep-konsep gabungan dan tanpa batas dari Pribadi Pertama dan Pribadi Kedua Deitas.
9:1.3 Sementara kamu membayangkan Bapa sebagai pencipta pertama dan Putra sebagai administrator rohani, kamu perlu berpikir tentang Sumber dan Pusat Ketiga sebagai koordinator semesta, penatalayan kerjasama tak terbatas. Pelaku Bersama adalah penghubung semua realitas aktual; Dialah penyimpanan pemikiran Bapa dan firman Putra dan dalam aksinya secara kekal menghargai penuh kemutlakan material Pulau pusat. Trinitas Firdaus telah mentahbiskan tatanan kemajuan semesta, dan providensi (campur tangan) Tuhan adalah wilayah Pencipta Bersama dan Sang Mahatinggi yang sedang berkembang. Tak ada realitas yang aktual atau yang sedang menjadi aktual yang bisa lepas dari hubungan pada akhirnya dengan Sumber dan Pusat Ketiga.
9:1.4 Bapa Semesta bertahta atas seluruh alam pra-energi, pra-roh, dan kepribadian; Putra Kekal menguasai wilayah kegiatan rohani; kehadiran Pulau Firdaus mempersatukan wilayah energi fisik dan daya yang dimaterialisir; Pelaku Terpadu beroperasi tidak hanya sebagai roh tanpa batas mewakili Putra, tetapi juga sebagai manipulator semesta atas forsa-forsa dan energi-energi Firdaus, dengan demikian melahirkan keberadaan batin semesta dan mutlak. Pelaku Bersama berfungsi di seluruh alam semesta agung sebagai suatu pribadi yang positif dan jelas, khususnya dalam tataran-tataran tinggi nilai-nilai rohani, relasi-relasi energi-fisik, dan makna-makna batin yang sesungguhnya. Dia berfungsi secara spesifik dimana dan kapan saja energi dan roh berhubungan dan berinteraksi; Dia mendominasi semua reaksi dengan batin, menggunakan kuasa yang besar dalam alam rohani, dan menerapkan pengaruh dahsyat atas energi dan materi. Setiap waktu Sumber Ketiga itu menyatakan kodrat Sumber dan Pusat Pertama.
9:1.5 Sumber dan Pusat Ketiga secara sempurna dan tanpa syarat berbagi kemahahadiran Sumber dan Pusat Pertama, kadang-kadang disebut Roh Mahahadir. Dalam cara yang khusus dan sangat pribadi Tuhan batin ini berbagi kemahatahuan dengan Bapa Semesta dan Putra Kekal-Nya; pengetahuan Roh itu mendalam dan lengkap. Pelaku Bersama mewujudkan fase-fase tertentu dari kemahakuasaan Bapa Semesta, tetapi benar-benar mahakuasa hanya dalam wilayah batin. Pribadi Deitas Ketiga ini adalah pusat intelektual dan administrator semesta untuk wilayah-wilayah batin; di sinilah Dia absolut—kedaulatannya tanpa syarat.
9:1.6 Pelaku Bersama sepertinya dimotivasi oleh kemitraan Bapa-Putra, namun semua aksinya tampak menghargai relasi Bapa-Firdaus. Kadangkala dan dalam fungsi tertentu Dia tampaknya mengimbangi belum sempurnanya perkembangan Deitas eksperiensial (pengalaman)—yaitu Tuhan Mahatinggi dan Tuhan Mahaakhir.
9:1.7 Maka di sinilah ada suatu misteri yang tanpa batas: Bahwa Yang Tanpa Batas (Infinit) itu bersamaan mengungkapkan ketanpa-batasannya (infinitasnya) dalam Putra dan sebagai Firdaus, dan kemudian muncullah dalam keberadaan satu Oknum yang sama dengan Tuhan dalam keilahian, cerminan kodrat rohani Putra, dan berkemampuan mengaktifkan pola Firdaus, sosok yang secara sementara lebih rendah dalam kedaulatan, tetapi dalam banyak hal kelihatannya paling serba bisa dalam tindakan. Dan keunggulan yang jelas dalam aksi itu diungkapkan dalam satu sifat dari Sumber dan Pusat Ketiga yang unggul bahkan terhadap gravitasi fisik—manifestasi semesta dari Pulau Firdaus.
9:1.8 Di samping suprapengendalian terhadap energi dan benda-benda yang bersifat fisik ini, Roh Tanpa Batas itu secara unggul dikaruniai dengan sifat-sifat kesabaran, rahmat, dan kasih yang begitu indahnya diungkapkan dalam penatalayanan rohaninya. Roh itu paling mampu dalam memberikan pelayanan kasih dan menaungi keadilan dengan rahmat. Tuhan Roh memiliki semua keramahan ilahi dan kasih sayang penuh rahmat dari Putra Pertama dan Kekal. Alam semesta di mana kamu berasal itu ditempa di antara landasan keadilan dan palu penderitaan; tapi mereka yang mengayunkan palu itu adalah anak-anak rahmat, keturunan roh dari Roh Tanpa Batas.
9:2.1 Tuhan itu roh dalam pengertian lipat tiga: Dia sendiri adalah roh; dalam Putra-Nya Dia muncul sebagai roh tanpa pembatasan sifat dan syarat; dalam Pelaku Bersama, sebagai roh yang bersekutu dengan batin[2]. Dan sebagai tambahan pada realitas-realitas rohani ini, kami berpikir kami melihat tingkat-tingkat fenomena roh yang bersifat pengalaman—roh-roh dari Sang Mahatinggi, Deitas Mahaakhir, dan Absolut Deitas.
9:2.2 Roh Tanpa Batas itu seperti pelengkap untuk Putra Kekal, seperti halnya Putra adalah pelengkap untuk Bapa Semesta. Putra Kekal adalah personalisasi yang dispiritualkan dari Bapa; Roh Tanpa Batas adalah spiritualisasi yang dipersonalkan dari Putra Kekal dan Bapa Semesta.
9:2.3 Terdapat banyak jalur bebas hambatan kekuatan rohani dan sumber-sumber daya supramaterial yang menghubungkan penduduk Urantia langsung dengan para Deitas di Firdaus. Ada koneksi Pelaras Pikiran langsung dengan Bapa Semesta, pengaruh luas dari tarikan gravitasi-rohani dari Putra Kekal, dan kehadiran rohani dari Pencipta Bersama. Ada perbedaan dalam fungsi antara roh dari Sang Putra dan roh dari Sang Roh. Pribadi Ketiga dalam pelayanan rohani-Nya bisa berfungsi sebagai batin ditambah roh atau sebagai roh saja.
9:2.4 Sebagai tambahan untuk kehadiran-kehadiran Firdaus ini, penduduk Urantia mendapat manfaat dari pengaruh-pengaruh dan kegiatan-kegiatan rohani di alam semesta lokal dan super, melalui jajaran kepribadian-kepribadian pengasih yang nyaris tak ada akhirnya, yang selalu membimbing mereka yang sejati tujuan dan tulus hati ke arah atas dan ke arah menuju ideal-ideal keilahian dan tujuan kesempurnaan tertinggi.
9:2.5 Kehadiran roh semesta Putra Kekal, kami mengetahuinya—kami tak salah lagi dapat mengenalinya. Kehadiran Roh Tanpa Batas, Pribadi Ketiga Deitas itu, manusia fana pun bisa mengetahuinya, karena makhluk jasmani dapat benar-benar mengalami manfaat dari pengaruh ilahi ini yang berfungsi sebagai Roh Kudus di alam semesta lokal yang dikaruniakan ke atas bangsa-bangsa umat manusia. Manusia juga bisa dalam taraf tertentu menjadi sadar akan Pelaras, kehadiran nirpribadi dari Bapa Semesta itu. Roh-roh ilahi ini yang bekerja demi peningkatan dan perohanian manusia semua bertindak secara serempak dan dalam kerjasama sempurna. Mereka itu seperti satu dalam pelaksanaan rohani untuk rancangan kenaikan manusia dan pencapaian kesempurnaan.
9:3.1 Pulau Firdaus adalah sumber dan hakikat gravitasi fisik; dan bahwa akan cukuplah memberitahu kamu bahwa gravitasi itu adalah salah satu hal yang paling nyata dan bisa diandalkan secara kekal dalam seluruh alam semesta segala alam-alam semesta fisik. Gravitasi tidak bisa dimodifikasi atau dinihilkan kecuali dengan gaya-gaya kekuatan dan energi-energi yang disponsori bersama oleh Bapa dan Putra, yang telah diserahkan kepada, dan dikaitkan secara fungsional dengan, pribadi Sumber dan Pusat Ketiga.
9:3.2 Roh Tanpa Batas memiliki suatu kekuatan yang unik dan mengagumkan—antigravitasi. Kuasa ini secara fungsional (secara dapat diamati) tidak hadir dalam Bapa atau pun Putra. Kemampuan melawan tarikan gravitasi material, yang melekat dalam Sumber Ketiga ini, adalah terungkap dalam reaksi-reaksi pribadi Pelaku Bersama terhadap fase-fase tertentu hubungan-hubungan alam semesta. Dan sifat unik ini dapat diteruskan kepada beberapa kepribadian-kepribadian tinggi Roh Tanpa Batas.
9:3.3 Antigravitasi dapat menihilkan gravitasi di dalam suatu bingkai lokal; hal itu dilakukan dengan cara penggunaan kehadiran kekuatan yang setara. Hal itu beroperasi hanya mengacu pada gravitasi material, dan hal itu bukan aksi batin. Fenomena giroskop yang resisten-gravitasi itu adalah contoh cukup baik tentang efek antigravitasi, tetapi tidak berguna untuk menggambarkan sebab antigravitasi.
9:3.4 Masih lebih lanjut lagi Pelaku Bersama menunjukkan kekuatan-kekuatan yang bisa melampaui forsa dan menetralisir energi. Kekuatan-kekuatan tersebut beroperasi dengan memperlambat energi sampai titik materialisasi dan dengan teknik-teknik lain yang tidak kamu ketahui.
9:3.5 Pelaku Bersama itu bukan energi atau sumber energi ataupun tujuan akhir energi; Dia adalah manipulator energi. Pencipta Bersama adalah aksi—gerakan, perubahan, modifikasi, koordinasi, stabilisasi, dan keseimbangan. Energi-energi yang tunduk pada kendali langsung dan tidak langsung Firdaus adalah secara alami responsif pada tindakan-tindakan Sumber dan Pusat Ketiga dan banyak agen-agennya.
9:3.6 Alam semesta segala alam-alam semesta itu diresapi oleh makhluk-makhluk pengendalian-daya dari Sumber dan Pusat Ketiga: para pengendali fisik, direktur daya, pusat daya, dan wakil-wakil lain dari Tuhan yang Bertindak itu yang berurusan dengan regulasi dan stabilisasi energi-energi fisik. Ciptaan-ciptaan unik dengan fungsi fisik ini semua memiliki berbagai sifat kemampuan untuk pengendalian daya, seperti halnya antigravitasi, yang mereka gunakan dalam upaya mereka membentuk keseimbangan fisik terhadap materi dan energi-energi alam semesta agung.
9:3.7 Semua kegiatan material dari Tuhan yang Bertindak ini tampak menghubungkan fungsinya dengan Pulau Firdaus, dan memang agen-agen daya ini semua sangat memperhatikan, bahkan bergantung pada kemutlakan Pulau kekal. Tetapi Pelaku Bersama itu tidak bertindak untuk, atau sebagai tanggapan terhadap, Firdaus. Dia bertindak, secara pribadi, untuk Bapa dan Putra. Firdaus itu bukan pribadi. Perbuatan yang bukan pribadi, tidak bersifat pribadi, dan bukan perbuatan pribadi selain itu dari Sumber dan Pusat Ketiga semuanya tindakan kehendak bebas dari Pelaku Bersama itu sendiri; hal-hal itu semua bukan cerminan, turunan, atau pengaruh dari sesuatu atau siapapun yang lain.
9:3.8 Firdaus adalah polanya infinitas; Tuhan yang Bertindak itu adalah aktivator pola itu. Firdaus adalah titik tumpuan materialnya infinitas; agen-agen dari Sumber dan Pusat Ketiga itu adalah tuas-tuas pengungkit kecerdasan yang memotivasi level material dan menyuntikkan spontanitas ke dalam mekanisme ciptaan fisik.
9:4.1 Ada suatu kodrat intelektual Sumber dan Pusat Ketiga yang berbeda dari sifat-sifat fisik dan rohaninya. Kodrat seperti itu sulit dikontak (dihubungi), namun bisa diasosiasikan (dihubungkan)— secara intelektual meskipun bukan secara pribadi. Hal itu dapat dibedakan dari sifat-sifat fisik dan karakter rohani dari Pribadi Ketiga pada level-level fungsi batin, tetapi dari sudut pandang kepribadian-kepribadian, kodrat ini tidak pernah berfungsi secara independen dari manifestasi-manifestasi fisik atau rohani.
9:4.2 Batin absolut itu adalah batin dari Pribadi Ketiga; batin itu tidak bisa dipisahkan dari kepribadian Tuhan Roh. Batin, dalam makhluk-makhluk yang berfungsi, tidak terpisahkan dari energi atau roh, atau keduanya. Batin itu tidak melekat dalam energi; energi itu reseptif dan responsif terhadap batin; batin dapat ditumpangkan ke atas energi, tetapi kesadaran itu tidak melekat dalam level yang murni material. Batin tidak harus ditambahkan pada roh murni, karena secara bawaan lahiriah roh itu sadar dan mengenali. Roh itu selalu cerdas, berbatin dalam cara tertentu. Bisa jadi batin yang ini atau batin yang itu, bisa jadi prabatin atau suprabatin, bahkan batin roh, tetapi roh itu melakukan yang setara dengan berpikir dan mengetahui. Wawasan roh itu melampaui, mengikuti, dan secara teoretis mendahului kesadaran batin.
9:4.3 Pelaku Bersama itu adalah mutlak hanya dalam wilayah batin, dalam wilayah-wilayah kecerdasan semesta. Batin dari Sumber dan Pusat Ketiga itu tanpa batas; batin itu sama sekali melampaui sirkuit batin yang aktif dan berfungsi di alam semesta segala alam-alam semesta. Kemampuan batin di tujuh alam semesta super itu berasal dari Tujuh Roh Master, kepribadian-kepribadian primer dari Pencipta Bersama. Roh-roh Master ini membagikan batin ke alam semesta agung sebagai batin kosmis, dan alam semesta lokalmu itu dirasuki oleh varian Nebadon dari tipe batin kosmis Orvonton.
9:4.4 Batin tanpa batas mengabaikan waktu, batin ultimat melampaui waktu, batin kosmis dipengaruhi oleh waktu. Dan demikian juga dengan ruang: Batin Tanpa Batas itu independen dari ruang, tetapi ketika dilakukan penurunan dari yang tanpa batas menuju level batin ajudan, maka intelek harus makin memperhitungkan fakta dan keterbatasan ruang.
9:4.5 Forsa kosmis merespon pada batin sama seperti batin kosmis merespon pada roh. Roh itu adalah maksud ilahi, dan batin roh adalah maksud ilahi dalam aksi. Energi adalah benda, batin adalah makna, roh adalah nilai. Bahkan dalam ruang dan waktu, batin membentuk relasi-relasi relatif tertentu antara energi dan roh yang menunjukkan adanya kekerabatan bersama dalam kekekalan.
9:4.6 Batin mengubah nilai-nilai roh menjadi makna-makna intelek; kehendak bebas memiliki kuasa untuk membawa makna-makna batin itu agar membuahkan hasil dalam wilayah-wilayah material maupun spiritual. Kenaikan Firdaus mencakup suatu pertumbuhan relatif dan berbeda-beda dalam roh, batin, dan energi. Kepribadian itu adalah pemersatu terhadap komponen-komponen individualitas yang berpengalaman ini.
9:5.1 Sumber dan Pusat Ketiga itu tanpa batas dalam batin. Seandainya alam semesta akan bertumbuh menuju ketanpa-batasan, potensi batinnya masih akan cukup memadai untuk mengaruniai kemampuan batin yang sesuai dan prasyarat-prasyarat intelek lainnya kepada jumlah makhluk tak terbatas.
9:5.2 Dalam wilayah batin yang diciptakan, Pribadi Ketiga, dengan rekan-rekan sederajat dan bawahan-Nya, berkuasa penuh. Alam-alam batin makhluk itu berasal khusus hanya dari Sumber dan Pusat Ketiga; Dialah pemberi anugerah batin. Bahkan pecahan-pecahan Bapa tidak bisa mendiami batin manusia sampai jalannya dipersiapkan secara benar melalui aksi batin dan fungsi rohani dari Roh Tanpa Batas.
9:5.3 Fitur unik dari batin adalah bahwa batin itu bisa dikaruniakan ke atas rentang kehidupan yang begitu luas. Melalui rekan-rekan pencipta dan ciptaannya, Sumber dan Pusat Ketiga melayani kepada semua batin di semua dunia. Dia melayani pada intelek manusia dan sub-manusia melalui para ajudan alam semesta lokal, dan melalui agen para pengendali fisik, melayani bahkan sampai ke makhluk-makhluk yang tidak mengalami pengalaman, yang terendah dari jenis-jenis makhluk hidup yang paling primitif. Dan pengarahan batin selalu merupakan pelayanan dari kepribadian-kepribadian batin-roh atau batin-energi.
9:5.4 Karena Pribadi Ketiga Deitas itu adalah sumbernya batin, maka wajar jika ciptaan yang berkehendak dan ber-evolusi itu lebih mudah membentuk konsep-konsep yang bisa dipahami tentang Roh Tanpa Batas daripada tentang Putra Kekal ataupun Bapa Semesta[3]. Realitas tentang Pencipta Bersama ini diungkapkan secara tidak sempurna dalam keberadaan batin manusia itu sendiri. Pencipta Bersama itu adalah asal-mula batin kosmis, dan batin manusia adalah suatu sirkuit yang diindividualisir, suatu porsi yang tidak-berpribadi, dari batin kosmis itu ketika batin itu dikaruniakan dalam alam semesta lokal oleh sesosok Putri Kreatif dari Sumber dan Pusat Ketiga.
9:5.5 Meskipun Pribadi Ketiga itu adalah sumber batin, jangan menganggap bahwa semua fenomena batin adalah ilahi. Intelek manusia itu berakar dalam asal usul material dari ras-ras hewani. Sebagaimana alam fisik adalah tidak lebih suatu pewahyuan yang benar dari keindahan dan harmoni Firdaus, demikian pula kecerdasan alam semesta tidak lebih hanyalah suatu pewahyuan yang benar dari Tuhan yang adalah batin. Kesempurnaan itu ada di alam, tetapi alam itu tidak sempurna. Pencipta Bersama adalah sumber batin, tetapi batin adalah bukan Pencipta Bersama.
9:5.6 Batin, di Urantia, adalah suatu kompromi antara esensi kesempurnaan pikiran dan berkembangnya mentalitas dari kodrat manusiawimu yang belum matang. Memang, rancangan untuk evolusi intelektualmu itu adalah sesuatu kesempurnaan yang tertinggi, tetapi kamu masih amat jauh dari sasaran ilahi itu sementara kamu bekerja dalam kemah daging itu. Batin itu benar-benar asalnya ilahi, dan batin memang memiliki tujuan akhir ilahi, tetapi batin manusiawimu itu masih belum bermartabat ilahi.
9:5.7 Terlalu sering, sangat sering, kamu mengotori batinmu dengan ketidak-jujuran dan merusaknya dengan ketidak-benaran; kamu menundukkannya pada rasa takut hewani dan memutar-balikkannya dengan kekuatiran yang tiada guna. Sebab itulah, meskipun sumber batin itu ilahi, batin seperti yang kamu kenal di dunia kenaikanmu itu tidak bisa menjadi objek kekaguman, apalagi penghormatan atau penyembahan. Perenungan tentang intelek manusia yang belum matang dan tidak aktif itu hanya akan membawa pada reaksi-reaksi kehinaan.
9:6.1 Sumber dan Pusat Ketiga, kecerdasan semesta, adalah sadar secara pribadi terhadap semua batin, semua intelek, dalam semua ciptaan, dan dia menjaga kontak pribadi dan sempurna dengan semua makhluk yang fisik, morontial, dan spiritual yang memiliki karunia batin dalam alam semesta yang sangat luas[4]. Semua kegiatan-kegiatan batin ini ditangkap dalam sirkuit gravitasi-batin mutlak yang memusat dalam Sumber dan Pusat Ketiga dan merupakan bagian dari kesadaran pribadi dari Roh Tanpa Batas itu.
9:6.2 Mirip seperti Bapa menarik semua kepribadian kepada diri-Nya, dan seperti Putra menarik semua realitas spiritual, demikian pula Pelaku Bersama menerapkan kekuatan menarik atas semua batin; dia tanpa perkecualian mendominasi dan mengendalikan sirkuit batin semesta[5]. Semua nilai intelektual yang sejati dan asli, semua pemikiran yang ilahi dan ide-ide yang sempurna, tak salah lagi pasti ditarik ke dalam sirkuit batin yang mutlak ini.
9:6.3 Gravitasi batin bisa beroperasi secara independen dari gravitasi material dan spiritual, tetapi di mana saja dan kapan saja dua yang terakhir itu bersentuhan, maka gravitasi batin selalu berfungsi. Ketika ketiganya dihubungkan, gravitasi kepribadian bisa mencakup makhluk yang material—yang fisik atau yang morontial, yang terbatas atau melampaui yang terbatas. Namun terlepas dari hal ini, karunia batin dalam makhluk yang tidak-berpribadi sekalipun memungkinkan mereka berpikir dan mengaruniakan mereka kesadaran meskipun tanpa hadirnya kepribadian sama sekali.
9:6.4 Namun demikian, diri yang bermartabat kepribadian, baik itu manusiawi atau ilahi, baka atau berpotensi baka, diri itu tidaklah berasal dari roh, batin, atau materi; diri itu adalah anugerah dari Bapa Semesta. Tidak juga interaksi dari gravitasi roh, batin, dan material adalah prasyarat pada kemunculan gravitasi kepribadian. Sirkuitnya Bapa bisa mencakup suatu sosok batin-material yang tidak responsif pada gravitasi roh, atau sirkuit itu bisa meliputi sosok batin-roh yang tidak responsif pada gravitasi material. Beroperasinya gravitasi kepribadian itu selalu suatu tindakan kehendak bebas dari Bapa Semesta.
9:6.5 Meskipun batin itu terkait energi dalam makhluk yang murni material dan terkait roh dalam pribadi yang murni roh, banyak sekali golongan kepribadian, termasuk manusia, yang memiliki batin yang dihubungkan baik dengan energi maupun dengan roh. Aspek rohani dari batin makhluk itu tidak pernah gagal merespon pada tarikan gravitasi-roh dari Putra Kekal; fitur-fitur materialnya merespon pada gaya gravitasi alam semesta material.
9:6.6 Batin kosmis, jika tidak terkait dengan energi atau dengan roh, tidak tunduk pada tarikan gravitasi sirkuit material ataupun spiritual. Batin murni itu tunduk hanya pada genggaman gravitasi semesta dari Pelaku Bersama. Batin murni itu bersaudara dekat dengan batin tanpa batas, dan batin tanpa batas itu (sederajat teoretis dengan absolut-absolutnya roh dan energi itu) tampaknya adalah suatu hukum tersendiri.
9:6.7 Lebih besar jarak perbedaan antara roh-energi, lebih besar fungsi batin yang bisa diamati; lebih sedikit perbedaan energi dan roh, lebih sedikit fungsi batin yang bisa diamati. Kelihatannya, fungsi maksimum dari batin kosmis itu ada dalam alam-alam semesta waktu di ruang angkasa. Di sini batin tampaknya berfungsi dalam suatu zona tengah antara energi dan roh, namun hal ini tidak benar untuk level-level batin yang lebih tinggi; di Firdaus, energi dan roh pada intinya adalah satu.
9:6.8 Sirkuit gravitasi-batin itu bisa diandalkan; sirkuit itu memancar dari Pribadi Ketiga Deitas di Firdaus, tetapi tidak semua fungsi batin yang bisa diamati itu dapat diperkirakan. Di seluruh semua ciptaan yang diketahui, ada paralel dengan sirkuit batin ini suatu kehadiran yang sedikit dipahami yang fungsinya juga tidak bisa diduga. Kami meyakini bahwa ketakbisa-didugaan ini sebagian karena fungsi Absolut Semesta. Apa fungsinya ini, kami tidak tahu; apa yang menggerakkannya, kami hanya bisa menduga; mengenai hubungannya dengan makhluk, kami hanya bisa berspekulasi.
9:6.9 Beberapa fase tertentu dari ketakbisa-diduganya batin terbatas ini bisa disebabkan oleh belum selesainya Sang Mahatinggi, dan ada zona kegiatan luas di dalam mana Pelaku Bersama dan Absolut Semesta mungkin saja bersinggungan. Ada banyak hal tentang batin yang belum diketahui, namun tentang hal ini kami yakin: Roh Tanpa Batas itu adalah ekspresi sempurna dari batin Pencipta kepada semua makhluk; Sang Mahatinggi adalah ekspresi ber-evolusinya batin-batin semua makhluk kepada Pencipta mereka.
9:7.1 Pelaku Bersama mampu mengkoordinasikan semua level aktualitas alam semesta dengan cara sedemikian sehingga memungkinkan pengenalan secara bersamaan terhadap yang mental, yang material, dan yang spiritual. Inilah fenomena reflektivitas alam semesta, kuasa yang unik dan tidak bisa dijelaskan itu untuk melihat, mendengar, merasakan, dan mengetahui semua peristiwa yang sedang berlangsung di seluruh suatu alam semesta super, dan untuk memusatkannya, melalui reflektivitas, semua informasi dan pengetahuan ini ke suatu titik tertentu yang diinginkan. Aksi reflektivitas itu ditampilkan secara sempurna di tiap dunia-dunia markas tujuh alam semesta super. Reflektivitas juga beroperasi di seluruh sektor tujuh alam semesta super dan di dalam batas-batas alam semesta lokal. Reflektivitas akhirnya memusat di Firdaus.
9:7.2 Fenomena reflektivitas, seperti yang ditunjukkan di dunia-dunia markas pusat alam semesta super dalam pertunjukan-pertunjukan menakjubkan dari kepribadian-kepribadian reflektif yang ditempatkan di sana, merupakan hubungan saling kerjasama yang paling rumit antara semua fase keberadaan yang dijumpai dalam semua ciptaan. Jalur-jalur roh dapat dilacak balik sampai ke Putra, energi fisik ke Firdaus, dan batin ke Sumber Ketiga; tetapi dalam fenomena luar biasa reflektivitas semesta ada suatu penyatuan unik dan istimewa dari ketiganya, demikian terhubungnya sehingga memungkinkan para penguasa alam semesta untuk mengetahui kondisi-kondisi di tempat yang jauh secara seketika, bersamaan dengan kejadian hal-hal itu.
9:7.3 Banyak dari teknik reflektivitas itu kami pahami, tetapi ada banyak lagi fase lain yang sungguh membingungkan kami. Kami tahu bahwa Pelaku Bersama adalah pusat alam semesta untuk sirkuit batin, bahwa Dia adalah leluhur batin kosmis, dan bahwa batin kosmis itu beroperasi di bawah dominasi gravitasi batin absolut dari Sumber dan Pusat Ketiga. Kami lebih lanjut lagi tahu bahwa sirkuit-sirkuit batin kosmis mempengaruhi level-level intelektual semua keberadaan yang diketahui; sirkuit-sirkuit itu memuat berita-berita ruang angkasa menyeluruh, dan sama juga pastinya sirkuit-sirkuit itu memusat dalam Tujuh Roh Master dan memusat dalam Sumber dan Pusat Ketiga.
9:7.4 Hubungan antara batin kosmis terbatas dan batin absolut ilahi itu tampaknya berkembang dalam batin Mahatinggi pengalaman itu. Kami diajari bahwa, dalam fajar waktu, batin pengalaman ini dikaruniakan kepada Yang Mahatinggi oleh Roh Tanpa Batas, dan kami menduga bahwa beberapa fitur tertentu dari fenomena reflektivitas itu dapat dijelaskan sebabnya hanya dengan mendalilkan tentang aktivitas Batin Mahatinggi. Jika Yang Mahatinggi tidak terkait dalam reflektivitas, kami tidak bisa sama sekali menjelaskan transaksi-transaksi yang rumit dan operasi-operasi yang selalu betul dari kesadaran kosmos ini.
9:7.5 Reflektivitas kelihatannya mahatahu di dalam batas-batas yang terbatas pengalaman dan mungkin merupakan kemunculan dari kehadiran-kesadaran dari Sang Mahatinggi. Bila asumsi ini benar, maka penggunaan reflektivitas dalam salah satu fasenya itu setara pada kontak sebagian dengan kesadaran Mahatinggi.
9:8.1 Roh Tanpa Batas memiliki kuasa penuh untuk meneruskan banyak dari kuasa dan hak istimewa-Nya kepada kepribadian-kepribadian serta agen-agen yang sederajat dan yang bawahan-Nya.
9:8.2 Tindakan mencipta pertama sebagai Deitas dari Roh Tanpa Batas, berfungsi terpisah dari Trinitas tetapi dalam suatu hubungan yang tidak diungkapkan dengan Bapa dan Putra, dipribadikan dalam keberadaan Tujuh Roh Master dari Firdaus, para pembagi Roh Tanpa Batas kepada alam-alam semesta.
9:8.3 Tidak ada perwakilan langsung Sumber dan Pusat Ketiga di markas pusat suatu alam semesta super. Masing-masing dari tujuh ciptaan ini bergantung pada satu dari Roh Master Firdaus, yang bertindak melalui tujuh Roh Reflektif yang ditempatkan di ibukota alam semesta super.
9:8.4 Tindakan penciptaan yang berikutnya dan berkelanjutan dari Roh Tanpa Batas itu diungkapkan, dari waktu ke waktu, dalam pembuatan para Roh Kreatif. Setiap kali Bapa Semesta dan Putra Kekal menjadi orang tua untuk sesosok Putra Pencipta, Roh Tanpa Batas melahirkan sesosok Roh Kreatif alam semesta lokal yang menjadi rekan dekat Putra Pencipta itu dalam semua pengalaman alam semesta berikutnya.
9:8.5 Sama seperti perlunya untuk membedakan antara Putra Kekal dan Putra Pencipta, demikian juga perlunya membedakan antara Roh Tanpa Batas dan Roh Kreatif, rekan sederajat alam semesta lokal untuk Putra Pencipta. Seperti halnya Roh Tanpa Batas pada ciptaan total, demikian pula Roh Kreatif pada sebuah alam semesta lokal.
9:8.6 Sumber dan Pusat Ketiga diwakili dalam alam semesta agung oleh barisan panjang roh-roh penatalayanan, utusan, pengajar, hakim, penolong, dan penasihat, bersama dengan para supervisor di sirkuit-sirkuit tertentu terhadap alam fisik, morontial, dan spiritual. Tidak semua dari sosok-sosok ini adalah kepribadian dalam makna tepat istilah itu. Kepribadian dari variasi makhluk-terbatas itu dicirikan oleh:
9:8.7 1. Kesadaran diri subyektif.
9:8.8 2. Respons obyektif pada sirkuit kepribadiannya Bapa.
9:8.9 Ada kepribadian pencipta dan kepribadian ciptaan, dan selain dua tipe dasar ini ada kepribadian-kepribadian dari Sumber dan Pusat Ketiga, sosok-sosok yang pada Roh Tanpa Batas adalah pribadi, tetapi tidak sepenuhnya pribadi pada makhluk-makhluk ciptaan. Kepribadian-kepribadian Sumber Ketiga ini bukan bagian dari sirkuit kepribadian-Nya Bapa. Kepribadian dari Sumber Pertama dan kepribadian dari Sumber Ketiga dapat melakukan kontak satu sama lain; semua kepribadian itu dapat dihubungi.
9:8.10 Bapa menganugerahkan kepribadian oleh kehendak bebas pribadi-Nya. Mengapa Dia berbuat ini kami hanya bisa menduganya; bagaimana Dia melakukannya kami tidak tahu. Tidak pula kami tahu mengapa Sumber Ketiga memberikan kepribadian jenis yang bukan-Bapa, namun ini diperbuat Roh Tanpa Batas untuk kepentingan-Nya sendiri, dalam hubungan kreatif dengan Putra Kekal dan dalam banyak cara yang tidak kamu ketahui. Roh Tanpa Batas juga bisa bertindak demi Bapa dalam penganugerahan kepribadian Sumber Pertama.
9:8.11 Ada banyak jenis kepribadian Sumber Ketiga. Roh Tanpa Batas menganugerahkan kepribadian Sumber Ketiga ke atas banyak kelompok yang tidak termasuk dalam sirkuit kepribadian-Nya Bapa, seperti misalnya beberapa direktur daya tertentu. Demikian pula Roh Tanpa Batas menganggap banyak kelompok makhluk sebagai kepribadian, seperti para Roh Kreatif, yang ada dalam suatu kelas tersendiri dalam hubungan mereka dengan makhluk-makhluk yang disirkuitkan dengan Sang Bapa.
9:8.12 Baik kepribadian-kepribadian dari Sumber Pertama maupun Sumber Ketiga dianugerahi kemampuan dengan semua dan lebih lagi dari yang manusia kaitkan dengan konsep kepribadian; mereka memiliki batin yang mencakup memori, akal, penilaian, imajinasi kreatif, hubungan antar gagasan, keputusan, pilihan, dan banyak kemampuan kecerdasan tambahan yang sepenuhnya tidak diketahui manusia. Dengan beberapa perkecualian, ordo-ordo yang diungkapkan pada kamu memiliki bentuk dan individualitas yang jelas; mereka adalah sosok-sosok makhluk yang nyata. Mayoritas dari mereka dapat terlihat oleh semua golongan keberadaan roh.
9:8.13 Kamu pun akan mampu melihat rekan-rekan rohanimu yang dari ordo-ordo (golongan) yang lebih rendah, begitu kamu dilepaskan dari keterbatasan pandangan mata jasmanimu sekarang dan telah dikaruniai wujud morontia yang bertambah kepekaannya terhadap realitas hal-hal yang rohani.
9:8.14 Keluarga fungsional dari Sumber dan Pusat Ketiga, seperti diungkapkan dalam uraian-uraian ini, masuk ke dalam tiga kelompok besar:
9:8.15 I. Roh-roh Tertinggi. Suatu kelompok dengan asal usul campuran yang mencakup, antara lain, ordo-ordo berikut ini:
9:8.16 1. Tujuh Roh Master dari Firdaus.
9:8.17 2. Roh-roh Reflektif dari Alam Semesta Super.
9:8.18 3. Roh-roh Kreatif dari Alam Semesta Lokal.
9:8.19 II. Direktur-direktur Daya. Sekelompok makhluk dan agen pengendali yang berfungsi di seluruh ruang angkasa yang diorganisir.
9:8.20 III. Kepribadian-kepribadian dari Roh Tanpa Batas. Sebutan ini tidak selalu berarti bahwa sosok-sosok ini adalah kepribadian-kepribadian Sumber Ketiga meskipun beberapa diantara mereka unik sebagai makhluk yang memiliki kehendak. Mereka umumnya dikelompokkan dalam tiga klasifikasi utama:
9:8.21 1. Kepribadian-kepribadian yang Lebih Tinggi dari Roh Tanpa Batas.
9:8.22 2. Kawanan Ruang Utusan.
9:8.23 3. Roh-roh Waktu yang Menatalayani.
9:8.24 Kelompok-kelompok ini bertugas di Firdaus, dalam alam semesta pusat atau alam semesta tempat kediaman, di alam-alam semesta super, dan mereka mencakup ordo-ordo yang berfungsi dalam alam-alam semesta lokal, bahkan ke konstelasi, sistem, dan planet-planet.
9:8.25 Kepribadian-kepribadian roh dari keluarga besar Roh Ilahi dan Tanpa Batas itu selamanya diabdikan untuk pelayanan kasih Tuhan dan rahmat Putra kepada semua makhluk cerdas di dunia-dunia evolusioner ruang dan waktu. Sosok-sosok roh ini menyusun anak tangga hidup dengan mana manusia memanjat naik dari kekacauan menuju kemuliaan.
9:8.26 [Diwahyukan di Urantia oleh sesosok Konselor Ilahi dari Uversa yang ditugasi oleh Yang Purba Harinya untuk menggambarkan kodrat dan pekerjaan Roh Tanpa Batas.]